Rabu, 04 Desember 2013

Anggaran Kas

ANGGARAN

A.      Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan yang bertujuan mendapatkan keuntungan atau laba, maupun yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan atau laba.



Gunawan Adisaputro (1996:6) mengemukakan pengertian anggaran sebagai berikut: “Anggaran merupakan suatu alat pendekatan yang formal dan sistematis terhadap pelaksanaan  tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan.
Sedangkan M. Munandar (2000:3), mengemukakan definisi anggaran (budget) sebagai berikut: “Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.    Anggaran harus bersifat formal, yaitu disusun dalam bentuk tertulis.
2.    Anggaran harus bersifat sistenatis, yaitu disusun secara berurutan dan rasional.
3.    Anggaran dinyatakan dalam unit moneter dan satuan ukuran lain.

B.      Karakteristik Anggaran
Karakteristik anggaran menurut Mulyadi (1993:490) adalah sebagai berikut :
a.    Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
b.    Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun
c.    Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti manajer bersedia menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran
d.   Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
e.    Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggarn dan selisih dianalisis dan dijelaskan.

C.     Manfaat Anggaran
Peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen bagi perusahaan adalah untuk menyusun perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan perusahaan. Berbagai kemudahan dalam perencanaan, koordinasi dan pengendalian akan dapat diperoleh manajemen perusahaan dengan mempergunakan anggaran dalam perusahaan.
1.    Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.
2.    Sebagai Alat Pengkoordinasian Kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, salng bekerjasama dengan baik dan untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan.
3.    Sebagai Alat Pengawasan Kerja

D.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Suatu anggaran atau (budget) dapat berfungsi dengan baik bila mana taksiran-taksiran yang mendasari anggaran itu cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasi anggaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran dapat dibedakan kedalam dua kelompok (M Munandar, 2000:16), yaitu :
1)   Faktor-faktor intern, yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Adapun faktor-faktor intern adalah sebagai berikut :
a.    Penjualan tahun lalu
b.    Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, pemilihan saluran distribusi dan lain-lain.
c.    Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
d.   Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
e.    Modal kerja
f.     Fasilitas-fasilitas yang menunjang
2)   Faktor-faktor Ekstern, yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan , tetapi dirasakan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Adapun faktor-faktor ekstern adalah sebagai berikut :
a.    Keadaan persaingan
b.    Tingkat pertumbuhan penduduk
c.    Tingkat penghasilan masyarakat
d.   Tingkat pendidikan masyarakat
e.    Tingkat penyebaran masyarakat
f.     Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
g.    Keadaan perekonomian nasional maupun internasional serta kemajuan teknologi.
Terhadap faktor-faktor  ekstern ini, perusahaan tidak mampu mengendalikan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam periode anggaran. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan kebijakannya dengan faktor-faktor ekstern tersebut.

E.      Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan salah satu alat perencanaan dan pengendalian cash inflows, cash out flows, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelanjaan didalam perusahaan. Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan cash inflows, taksiran kebutuhan kas dan penggunaan kelebihan kas.
Menurut M Munandar (2000:33), bahwa : “Anggaran kas (cash budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas serta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik berupa penerimaan kas maupun pengeluaran kas”.
Sedangkan Bambang Riyanto (1998:87), mengemukakan pengertian anggaran kas sebagai berikut : “anggaran kas merupakan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas, serta surflus atau defisitnya”.
Dari kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a)    Anggaran kas meliputi dua sektor, yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas
b)   Di dalam anggaran kas terdapat unsur-unsur yang dapat mempengaruhi posisi kas di masa yang akan datang
c)    Anggaran kas merupakan estimasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas.

F.     Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Tujuan dari penyusunan anggaran kas menurut Purwatiningsih (2000:378), adalah sebagai berikut :
1)   Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dan operasi yang dijalankan
2)   Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya
3)   Menentukan kebutuhan pembiayaan dan atau kelebihan kas menganggur untuk investasi
4)   Menyelenggarakan kas dengan modal kerja, pendapatan, penjualan, biaya, investasi dan utang.
5)   Menerapkan dasar yang sehat untuk memantau posisi kas secara terus menerus.

Menyusun anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif untuk merencanakan posisi likuiditas  perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman dimasa yang akan datang dan investasi yang akan dilakukan serta untuk mengendalikan arus kas dan memperkirakan kebutuhan uang dan secara efektif menggunakan uang yang berlebih.

G.      Prosedur Penyusunan Anggaran Kas
Menurut Bambang Riyanto (1998:97), prosedur yang harus dilakukan dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut :
1.    Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surflus.
2.    Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana kredit dari bank atau sumber-sumber lain yang diperlukan untuk menutupi defisit kas dan juga estimasi pembayaran bunga kredit beserta waktu pembayarannya.

3.    Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan anggaran kas yang financial ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi keuangan yang menggambarkan estimasi penerimaan kas dan pengeluaran kas secara keseluruhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook Twitter Delicious Digg Stumbleupon Favorites More