Raja Pajajaran keempat adalah Ratu Sakti.
Untuk mengatasi keadaan yang ditinggalkan Ratu Dewata yang bertindak serba
alim, ia bersikap keras bahkan akhirnya kejam dan lalim.
Dengan pendek Carita Parahiyangan melukiskan raja ini.
Banyak rakyat dihukum mati tanpa diteliti lebih dahulu salah tidaknya. Harta
benda rakyat dirampas untuk kepentingan keraton tanpa rasa malu sama
sekali.
Kemudian raja ini melakukan pelanggaran yang sama dengan Dewa Niskala yaitu
mengawini "estri larangan ti kaluaran" (wanita pengungsi yang sudah
bertunangan).
Masih ditambah lagi dengan berbuat skandal terhadap ibu tirinya yaitu bekas
para selir ayahnya. Karena itu ia diturunkan dari tahta kerajaan. Ia hanya
beruntung karena waktu itu sebagian besar pasukan Hasanuddin dan Fadillah
sedang membantu Sultan Trenggana menyerbu Pasurua dan Panarukan.
Setelah meninggal, Ratu Sakti dipusarakan di Pengpelengan
Raja Pajajaran keempat adalah Ratu Sakti.
Untuk mengatasi keadaan yang ditinggalkan Ratu Dewata yang bertindak serba alim, ia bersikap keras bahkan akhirnya kejam dan lalim.
Dengan pendek Carita Parahiyangan melukiskan raja ini.
Banyak rakyat dihukum mati tanpa diteliti lebih dahulu salah tidaknya. Harta benda rakyat dirampas untuk kepentingan keraton tanpa rasa malu sama sekali.
Kemudian raja ini melakukan pelanggaran yang sama dengan Dewa Niskala yaitu mengawini "estri larangan ti kaluaran" (wanita pengungsi yang sudah bertunangan).
Masih ditambah lagi dengan berbuat skandal terhadap ibu tirinya yaitu bekas para selir ayahnya. Karena itu ia diturunkan dari tahta kerajaan. Ia hanya beruntung karena waktu itu sebagian besar pasukan Hasanuddin dan Fadillah sedang membantu Sultan Trenggana menyerbu Pasurua dan Panarukan. Setelah meninggal, Ratu Sakti dipusarakan di Pengpelengan
0 komentar:
Posting Komentar